25 C
Jakarta
Beranda blog Halaman 7

Hari Bhayangkara Ke 79, TNI Berikan Hadiah Spesial Untuk Polres Brebes.

0

Beritaistana.com

 
BREBES | – Mako Polres Brebes mendadak riuh, lantaran puluhan anggota TNI yang dipimpin langsung oleh Kasdim 0713/Brebes Mayor Inf Drs. Abdul Asis Lallo menyerbu masuk Halaman Mapolres Brebes. Selasa (01/07/2025).

Kejadian tersebut ternyata merupakan bentuk sinergitas antara TNI- Polri Kabupaten Brebes dalam rangka memperingati hari Bhayangkara yang ke 79,

Anggota TNI dari Kodim 0713/Brebes Korem 071/Wijayakusuma mengucapkan selamat Hari Bhayangkara ke 79 ditandai dengan pemberian Surprise nasi tumpeng dan kue bertuliskan angka 79 oleh Kasdim 0713/Brebes Drs. Abdul Asis Lallo beserta para perwira dan anggota di ruang lobi utama Mapolres Brebes.

Dalam kesempatan tersebut mewakili Komandan Kodim (Dandim) Kasdim 0713/Brebes Drs. Abdul Asis Lallo mengucapkan selamat Hari Bhayangkara Ke 79 tahun 2025

Semoga Polri, khususnya Polres Brebes semakin jaya, semakin di cintai masyarakat dan semakin presisi sesuai tema pada peringatan Hari Bhayangkara kali ini “Polri Untuk Masyarakat.” Ucap Kasdim.

Sementara itu, Kapolres Brebes AKBP Achmad Oka Mahendra, S.I.K., M.M. mengucapkan terima kasih kepada Dandim 0713/Brebes beserta jajaran dan berharap semoga kekompakan serta sinergitas kebersamaan yang sudah dibangun semakin hari kita jaga dan ditingkatkan.

“Sinergitas antara jajaran TNI Khususnya Kodim 0713/Brebes dan Polres selama ini juga terwujud dalam berbagai kegiatan dalam menciptakan Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Brebes, sekali lagi kami ucapakn terima kasih jajaran TNI.” Ucap Kapolres.
(Red/Suritno)

(Sumber : pendim 0713 Brebes)

Dinilai Ada Kejanggalan’ Ratusan Warga Pangebatan Bantarkawung ” Geruduk Balai Desa’

0

Beritaistana.com

BREBES Selatan | — Aliansi Masyarakat Peduli Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung, Selatan Kabupaten Brebes, menggelar Longmarch dari titik kumpul pasar Buaran menuju Balaidesa, untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran Senin (30/6/2025).

Aksi ini dipicu oleh “Dugaan” penyelewengan Dana Desa (DD) yang dilakukan oleh salah satu perangkat desa pangebatan,

Sekira pukul 09.00 wib Sambil Menyuarakan yel-yel tuntutan massa bergerak dari kawasan Pasar Buaran dengan membentangkan sejumlah spanduk bernada protes.

M Fardhani Wirawan, salah satu koordinator Aksi Menegaskan,”unjuk rasa ini adalah bentuk kekecewaan warga atas dugaan penyalahgunaan anggaran desa yang terjadi sejak tahun 2024 hingga 2025. Serta carut marutnya pelayanan publik di desa kami, ungkapnya,

Kami menuntut transparansi pengelolaan Dana Desa, khususnya terkait dugaan penyelewengan yang dilakukan oleh oknum perangkat desa. Jangan ada lagi praktik korupsi di desa kami!” tegasnya.

Senada, Malawi salah satu peserta aksi mengatakan,”Kami ingin transparansi soal dana desa 2024 dan 2025, program PTSL juga belum jelas. Ada yang sertifikatnya jadi, ada yang tidak, padahal uang sudah masuk,” ujar Malawi di hadapan warga.

Ia juga menyoroti pelayanan pajak dan pengelolaan BUMDes yang dinilai tidak memberikan dampak nyata bagi kemajuan desa.

Ini bukan soal politik. Kami hanya ingin desa ini diperbaiki. Desa Pangebatan ini kaya, tapi tidak kelihatan kemajuannya,” lanjutnya

Informasi yang dihimpun, dugaan penyelewengan itu melibatkan pembobolan Dana Desa untuk kepentingan pribadi.

Puluhan personel dari Kepolisian dan TNI tampak bersiaga untuk mengamankan jalannya aksi agar tetap kondusif.

Aksi ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga pihak desa memberikan penjelasan resmi kepada warga.

Hingga berita ini diturunkan Ratusan Warga masih melakukan Audensi dengan pihak Pemerintah Desa pangebatan,
(Red/ Sukir)

Post Views: 3.947

Tanam 500 Bibit Pohon, Babinsa Dan Mahasiswa Perbaiki Kualitas Hutan di Sirampog,

0

Beritaistana.com

BREBES Selatan |- Menjaga kelestarian alam, Koramil 10/ Sirampog Kodim 0713/Brebes Korem 071/Wijayakusuma bersama Mahasiswa pecinta alam (Mapala) dibantu Perangkat Desa Dawuhan melaksanakan gerakan tanam bibit pohon di Hutan Lindung Desa Dawuhan Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes, Minggu (29/06/2025).

Sebanyak 500 bibit pohon terdiri dari pohon Mangga, Rambutan, Nangka, Alpukat dan Pinus yang masing – masing berjumlah 100 bibit pohon di tanam di area Petak 16 a-1 RPH Dawuhan,

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga kehidupan yang seimbang antara alam dengan manusia, memperbaiki kualitas lingkungan hutan, serta upaya untuk menanggulangi bencana alam dan pemanasan global.

Dalam kegiatan tersebut, Babinsa Koramil 10/Sirampog Serma Agus Susilo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi media kontrol secara langsung terhadap lingkungan.

Disamping itu juga harus berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menanamkan pengertian, membangun dan jangan merusak.

500 bibit dari berbagai jenis pohon sudah kita tanam bersama 40 Mahasiswa dari 4 Perguruan tinggi, semoga nantinya 2 – 3 tahun pohon yang ditanam akan tumbuh rindang, menghasilkan oksigen (O2) dan memperbaiki kualitas hutan lindung di Dawuhan.,” ungkap Serma Agus.

“Harapannya kegiatan ini akan terus berlanjut secara bertahap dan dapat ditingkatkan secara terus menerus.”, pintanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Dawuhan Iwan Budi Siswanto, S.E., mengucapkan terimakasih kepada Babinsa Koramil 10/Sirampog beserta unsur masyarakat dan para mahasiswa dari Universitas UMUS, Peradaban, Al-Hikmah, STAI yang telah bahu membahu menanam 500 bibit pohon.

“Gerakan peduli lingkungan ini dapat menyelamatkan bumi dari pemanasan global, sehingga tetap menjaga dan mempertahankan Desa kita yang sejuk, asri dan aman dari bencana,” harapnya.

Sumber :(Pen0713) Brebes
Pewarta : Berita istana.com
(jaenul Arifin)

Post Views: 2,154

Tradisi Sedekah Bumi dan Pelestarian Budaya di Rajawetan Tonjong Untuk Sambut 1 Suro

0

Beritaistana.com

BREBES Selatan | – Masyarakat Desa Rajawetan, Kecamatan Tonjong, Selatan kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kembali menggelar tradisi tahunan bertajuk “Sedekah Bumi” menjelang tanggal 1 Suro pada hari Kamis (26/6/2025).

Acara ini merupakan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus upaya untuk melestarikan budaya lokal.

Dalam acara tersebut, terlihat berbagai macam Hasil bumi,

Kepala Desa Rajawetan Suparjo, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk sedekah bumi, yang merupakan ungkapan syukur atas hasil bumi sekaligus mempererat kebersamaan masyarakat.

“Kami ingin menjaga tradisi leluhur ini agar tetap hidup dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Rajawetan. Dimana memang Rajawetan terkenal akan daerah yang subur dan penghasil Durian di selatan kabupaten Brebes,

Harapannya, acara ini bisa membawa kemakmuran dan kesejahteraan,” ujarnya

Dari pantauan awak media Beritaistana.com acara ini berlangsung meriah dengan beragam kegiatan adat dan budaya, termasuk arak-arakan, doa bersama, serta pertunjukan seni tradisional. Ronggeng,

Mengenai tradisi Ronggeng, Suparjo Selaku kepala desa Rajawetan menjelaskan, di Rajawetan ini Leluhur desa Menyiarkan ajaran agama di barengi dengan kesenian Ronggeng,

Pada Kegiatan Sedekah Bumi kali ini, Kami juga Mengadakan Pergantian “Juru Kunci” dimana juru kunci Sebelumnya Sudah Sepuh, dan mengangkat juru kunci yang baru Ustad Apip Purohman yang di tunjuk sebagai juru kunci yang baru untuk masa bakti 2025- 2030,

“Kami bersyukur, acara berjalan lancar dan kondusif, ini tidak terlepas dari Dukungan Sesepuh Desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa Serta masyarakat Rajawetan yang sangat luar biasa,kekompakan yang kuat,” dan Silaturahmi yang begitu terjaga,

Ia juga menekankan pentingnya tradisi Sedekah Bumi untuk terus diwariskan. “Acara ini bukan hanya tentang ritual, tetapi juga cara kita mempererat persaudaraan dan rasa syukur atas karunia Tuhan. Semoga tradisi ini semakin lestari,” ungkapnya.

“Dengan rasa syukur,saya optimis bahwa masyarakat Rajawetan akan hidup lebih sejahtera dan makmur,”

Acara Sedekah Bumi 2025 ini kembali mengukuhkan komitmen masyarakat Rajawetan untuk menjaga adat istiadat, yang tidak hanya memperkuat ikatan sosial tetapi juga menjadi daya tarik budaya yang unik di Desa Rajawetan” tukasnya, (Red/ Heru Mustofa)

Post Views: 3.712

Bukan Alergi, Rocky Gerung: Jokowi Alami Gangguan Kejiwaan.

0

Beritaistana.com

JAKARTA | – Pengamat politik Rocky Gerung bicara terkait penyakit yang saat ini dialami oleh Jokowi.

Sebelumnya, Penampilan dan kondisi fisik mantan Presiden Jokowi Widodo mendadak mendapatkan banyak perhatian publik.

Bukan karena gaya berpakaiannya yang kasual atau aktivitas barunya sebagai warga negara biasa.

Tapi karena kondisi fisiknya khususnya wajah dan rambut yang terlihat mengalami perubahan drastis.

Dalam tampilan terbarunya, muncul flek hitam yang menyebar di wajah hingga tampilan pucat dan sembab.

Melihat hal ini, Rocky Gerung justru menyebut Jokowi tengah mengalami semacam psikosomatik dan justru bukan alergi.

Sepertinya bukan alergi ada semacam psikosomatik. Kalau alergi itukan Kimia,” kata Rocky Gerung.

Dimana, psikosomatik ini menurutnya adalah gangguan kejiwaan yang gagal dibendung oleh tubuh.

Ini psikosomatik artinya gangguan kejiwaan itu tidak mampu diatasi oleh tubuh,” tuturnya.

“Kita mulai lihat bagaimana ketagihan Jokowi terhadap kamera itu terus membuatnya mencandu,” tambahnya.

Jokowi disebutnya mengalami tekanan, selain isu terkait dirinya juga ada sang anak Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang juga mendapat serangan.

Hal inilah yang disebut Rocky Gerung membuat mantan Presiden RI itu mengalami psikosomatik.

“Pada saat mencandu yang terus terjadi justru efek negatifnya. Dia terus melayani pada saat yang sama anaknya dipereksekusi oleh netizen dan itu yang terjadi,” terangnya. (Rdh)

Post Views: 2,981

Miris, Kerja di Eropa dengan Gaji Fantastis”Bohong Belaka” Warga Brebes Jadi korban Sindikat TPPO,

0

Beritaistana.com

SEMARANG | – Carmadi, warga Kabupaten Brebes. Mengalami Nasib Tragis, Niat hati ingin memperbaiki ekonomi keluarga dengan bekerja di Spanyol sebagai kru kapal ikan, justru berubah jadi mimpi buruk.

Alih-alih mendapat gaji €3.000 per bulan, Carmadi malah dijadikan pelayan restoran Cina di sana dengan upah tak sampai seperempatnya.

Cerita pilu Carmadi menghebohkan publik setelah video pengakuannya di hadapan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, viral di media sosial dan grup-grup WhatsApp.

Dalam video itu, Carmadi menceritakan bagaimana ia dan 83 korban lainnya dijebak sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) internasional.

“Saya terima kasih bisa pulang. Tapi teman-teman saya masih banyak di sana. Ada yang belum jelas nasibnya,” kata Carmadi sambil menahan haru di hadapan Gubernur dan Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Subagio, Jumat (20/6/2025).

Sindikat ini dikendalikan KU asal Tegal dan NU dari Brebes. Mereka merekrut korban dari berbagai daerah di Jawa Tengah dengan tawaran kerja legal di Spanyol. Modusnya, korban diminta setor Rp65 juta untuk biaya dokumen dan keberangkatan.

Namun setiba di sana, para korban dipaksa kerja serabutan, sebagian bahkan ditempatkan di negara-negara seperti Portugal, Polandia, hingga Yunani.

“Awalnya dijanjikan kerja di kapal. Begitu sampai malah di restoran Cina. Gajinya cuma 900 euro, ada yang 700 euro. Jauh dari janji mereka,” ungkap Carmadi.

Total kerugian korban diperkirakan mencapai Rp5,8 miliar. Barang bukti berupa paspor, bukti transfer, tiket, hingga percakapan digital kini diamankan Polda Jateng.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dengan tegas menyatakan akan terus mengawal kasus ini.

“Saya sudah perintahkan dinas terkait untuk memulangkan korban yang masih di luar negeri dan membantu mereka dapat pekerjaan legal di Jawa Tengah,” tegasnya.

Luthfi juga mengingatkan masyarakat agar tak mudah tergiur tawaran kerja bergaji besar di luar negeri.

“Jangan percaya iming-iming gaji fantastis kalau prosedurnya saja tidak jelas” imbuhnya,

Kasus ini kini masih dikembangkan, sementara dua tersangka utama terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp5 miliar.

Pemprov Jateng bersama Disnaker dan Kemenlu juga telah bergerak menelusuri korban-korban lain yang diduga masih berada di Eropa dalam kondisi rentan,
(HMH)

Post Views: 4.362

Skandal Seleksi Perangkat Desa Terbongkar Polisi OTT 3 Kades dan Sita Rp1.1 Miliar

0

Beritaistana.com

SIDOARJO | – Praktik curang dalam proses seleksi perangkat desa di Kota “Delta” Sidoarjo akhirnya terbongkar. Petugas dari Satreskrim Polresta Sidoarjo mengungkap dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan 3 kepala desa aktif, dan seorang mantan kepala desa, dengan barang bukti uang tunai senilai lebih dari Rp1,1 miliar.

Dalam konferensi pers di Mapolresta Sidoarjo, Senin (23/6/2025), Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing, menyampaikan bahwa pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat terkait dugaan pengaturan kelulusan dalam seleksi perangkat desa di Kecamatan Tulangan.

Petugas kami dari Unit Tipidkor melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi adanya pertemuan mencurigakan di salah satu restoran cepat saji di Gedangan. Dari situlah kami lakukan pemantauan dan berhasil menangkap tangan para pelaku,” paparnya.

Ketiga tersangka adalah MAS (40), Kepala Desa Sudimoro; S (54), Kepala Desa Medalem; dan SY (55), mantan Kepala Desa Banjarsari. Pertemuan mereka terjadi pada Selasa dini hari, 27 Mei 2025 pukul 01.30 WIB di McDonald’s Puri Surya Jaya, Gedangan, diduga untuk membahas pengaturan kelulusan seleksi perangkat desa yang digelar hari itu di BKD Provinsi Jawa Timur.

Petugas lalu menghentikan mobil yang ditumpangi MAS dan S di wilayah Tebel, Gedangan. Di dalam kendaraan ditemukan uang tunai Rp185 juta yang disimpan dalam plastik hitam.

“Saat kami lakukan pemeriksaan, mereka tidak bisa mengelak. Dari pengembangan kasus, kami berhasil menyita total uang Rp1,1 miliar dari berbagai rekening para tersangka,” kata Kapolresta Sidoarjo.

Adapun rincian barang bukti adalah Rp185 juta dari kendaraan tersangka, Rp230 juta dari rekening BCA atas nama MAS, Rp80 juta dari rekening BRI atas nama MAS, dan Rp604,83 juta dari rekening SY termasuk rekening perusahaan miliknya.

Modus operandi para tersangka adalah meminta uang antara Rp120-170 juta kepada peserta seleksi dengan janji kelulusan. SY berperan sebagai penghubung dengan panitia seleksi, meminta Rp100 juta dari masing-masing peserta kepada para kades, kemudian membagikan Rp10 juta kepada masing-masing kepala desa dan menyetorkan Rp50 juta kepada pihak berinisial SSP.

Sisanya sekitar Rp40 juta dinikmati SY sendiri. Total keuntungan SY ditaksir Rp720 juta, sementara MAS dan S masing-masing memperoleh Rp150 juta,” ucap Kapolresta Sidoarjo.

Disebutkan olehnya, ketiga tersangka dijerat Pasal 12 huruf a dan b serta Pasal 12B Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP. Ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda hingga Rp1 miliar.

“Kami tegaskan, proses hukum akan kami jalankan secara tegas dan transparan. Ini menjadi peringatan keras bagi siapa pun yang mencoba merusak integritas rekrutmen perangkat desa,” pungkasnya.

Saat ini, ketiga tersangka ditahan di Mapolresta Sidoarjo untuk pemeriksaan lanjutan. Penyidik masih terus mengembangkan kasus guna menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk dugaan aliran dana ke tingkat provinsi. (Tbl)

Post Views: 3.245

Tuntut UU ‘ODOL’ Dicabut, Ratusan Supir Brebes Selatan Geruduk Banyumas,

0

Beritaistana.com

BREBES Selatan | — Ratusan sopir truk yang tergabung dalam Persatuan Sopir Brebes Selatan (PSBS) melakukan aksi unjuk rasa, Kamis (19/6/2025) pagi.

Para sopir dari enam kecamatan di wilayah Brebes Selatan itu bergerak bersama menuju Kantor DPRD Banyumas untuk menyuarakan penolakan terhadap penerapan Undang-Undang Over Dimensi Over Load (ODOL).

Aksi tersebut dimulai pukul 08.30 WIB, dengan titik kumpul di SPBU Sakalibel, Kecamatan Bumiayu. Ratusan truk berbagai ukuran memadati lokasi sebelum konvoi menuju Banyumas.

Koordinator aksi, Herman, warga Kaligua, Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, menyebutkan bahwa aturan ODOL sangat memberatkan para sopir dan pengusaha angkutan barang, khususnya di wilayah pegunungan seperti Brebes Selatan.

“Kami bukan menolak aturan, tapi ODOL ini memberatkan rakyat kecil. Sopir-sopir ini cari makan dari truk. Kalau dilarang bawa muatan lebih, terus kami makan apa? Kalau pemerintah mau tegas, ya perbaiki dulu infrastrukturnya!” tegas Herman, yang juga Ketua Paguyuban Sopir Gunung Slamet (PSGS).

Para sopir menuntut agar pemerintah segera mengevaluasi bahkan mencabut aturan ODOL yang dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil dan hanya menguntungkan pengusaha besar.

Selain itu, mereka meminta adanya solusi nyata atas dampak penerapan ODOL di wilayah pedesaan dan pegunungan yang kondisi infrastrukturnya jauh dari memadai.

Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian untuk menghindari kemacetan di jalur nasional Bumiayu-Purwokerto dan memastikan aksi berjalan tetib.

Mereka berencana menyampaikan aspirasi langsung kepada anggota dewan agar suara para sopir dari wilayah selatan Brebes bisa didengar di tingkat pusat.

“Kami tidak akan pulang sebelum ada kepastian solusi,” seru salah satu peserta aksi melalui pengeras suara di atas truk, (Red/ Suritno, Jaenul Arifin)

Post Views: 3.590

Nahkodai Komite Olahraga Tonjong, Edi Riyanto : Siap Ciptakan Atlet Berbakat,

0

Beritaistana.com

BREBES Selatan| – Upaya meningkatkan dunia olahraga di Kecamatan Tonjong, Selatan Kabupaten Brebes, kini memasuki babak baru dengan terbentuknya Komite Olahraga Kecamatan (KOK) Tonjong. Dalam rapat pembentukan yang digelar di Aula Kecamatan Bumiayu, Edi Riyanto SH, resmi terpilih sebagai Ketua KOK Tonjong.Kamis
( 19/6/2025 )

Edi Riyanto yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Kalijurang Kecamatan Tonjong setiap tahunnya menggelar kompetisi sepak bola di wilayahnya dan selalu sukses aman dan kondusif.

Mulai 19 Juni 2025 ini dipercaya memimpin kepengurusan KOK Kecamatan Tonjong periode perdana ini.

Sementara struktur organisasi KOK. Lainnya Pembina Lukman Hakim SH.Camat Tonjong, Ketua Edi Riyanto SH. Wakil Ketua Hendrik, Bendahara Listuti, Kepala Desa Purwodadi, Bidang kesehatan dr Ida Rahmawati Kepala puskesmas Kutamendala.

Pembentukan KOK Tonjong ini menjadi langkah strategis dalam rangka pengembangan dan pembinaan dunia olahraga di wilayah tersebut. Forum musyawarah yang dihadiri berbagai unsur masyarakat ini diharapkan mampu menjadi titik awal kebangkitan atlet-atlet lokal.

Dalam sambutannya, Edi Riyanto menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk memajukan dunia olahraga, khususnya di kalangan generasi muda. Ia menegaskan bahwa pengembangan olahraga tidak cukup hanya dengan turnamen, melainkan memerlukan pembinaan sejak usia dini, pelatihan berkelanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.

Kami ingin olahraga di Tonjong lebih hidup dan berkembang. Ini tugas bersama, bukan hanya pengurus. Harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” ujar Edi Riyanto.

Ia menambahkan bahwa kepengurusan KOK yang baru dibentuk harus langsung bergerak cepat dengan menyusun program kerja nyata. Salah satu agenda utama adalah pemetaan potensi dan bakat olahraga di masing-masing desa, serta membuka akses pembinaan untuk cabang-cabang olahraga yang diminati masyarakat.

Senada dengan Edi, Camat Tonjong Lukman Hakim menekankan pentingnya pembinaan olahraga jangka panjang. Menurutnya, olahraga bisa menjadi sarana pembangunan karakter generasi muda sekaligus membuka peluang karier bagi atlet-atlet lokal.

Kami dorong agar muncul atlet-atlet potensial dari Kecamatan Tonjong. Mereka harus diberi ruang dan dukungan untuk berkembang,” tegas Lukman.

Wakil Ketua Hendrik juga menyampaikan kesiapannya dalam merancang agenda olahraga yang menyentuh langsung ke masyarakat desa. Ia berharap KOK menjadi wadah inklusif bagi siapa saja yang mencintai dunia olahraga.

Kami ingin KOK tidak eksklusif. Harus terbuka dan jadi tempat berkumpulnya orang-orang yang cinta olahraga,” tuturnya.

Sementara itu, Bendahara KOK Listuti menyebut tantangan terbesar terletak pada aspek pendanaan. Ia mendorong sinergi antara KOK dengan pemerintah desa, lembaga pendidikan, komunitas olahraga, dan pihak swasta untuk mendukung keberlangsungan program.

Pembentukan KOK Tonjong ini disambut positif oleh berbagai elemen masyarakat sebagai momentum kebangkitan olahraga di wilayah selatan Brebes.

Langkah awal yang kini dinantikan publik adalah penyusunan program kerja serta pelaksanaan event olahraga yang bisa menggugah semangat generasi muda untuk aktif dan berprestasi.
(Red/ Heru Mustofa)

Post Views: 3.693

Kasus Mutilasi Ungkap “Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman.?

0

Beritaistana.com

PARIAMAN | – Polisi menangkap Satria Johanda,(SJ) terduga pelaku mutilasi di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Penangkapan ini menyusul penemuan sejumlah potongan tubuh di beberapa lokasi di Padang Pariaman dan Kota Padang.

“SJ mengaku memutilasi korban menjadi 10 bagian”

Satria ditangkap pada Kamis (19/6) dinihari, setelah potongan tubuh ditemukan pada Selasa (17/6) dan Rabu (18/6). Satria mengaku sengaja membunuh dan memutilasi korban,

Korbannya diketahui SA (25). Polisi telah memastikan identitasnya dari hasil autopsi. SA, dikabarkan hilang oleh keluarga dan teman-temannya setelah kontak terakhir pada Sabtu (14/6).

“Sesuai pengakuan, pembunuhan dilakukan pada hari Minggu, 15 Juni 2025 pukul 3 sore. Tersangka pelaku adalah sekuriti salah satu perusahaan,” jelas Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (19/6/2025).

Satria johanda (SJ) mengaku memotong-motong korban menjadi 10 bagian. Kemudian potongan-potongan itu dibuang ke beberapa titik. Di antaranya Sungai Batang Anai dan TPI Padang Sarai.

“Korban (dimutilasi) ada berapa potongan. Jadi sepuluh potongan dan dibuang menyebar dimasukkan kantong, dilakukan (buang) secara terpisah,” sambungnya,

Dari pengembangan kasus ini, ternyata SA bukan korban Pertama ‘Kebiadaban” Satria johanda (SJ) di duga ada dua korban lainnya dari pengakuan pelaku kepada polisi,

Melihat pengakuan nya diduga pelaku telah melakukan pembunuhan berantai,

Mengingat ke tiga korban, termasuk SA masih memiliki hubungan sebagai teman,
Namun polisi masih menyelidiki “Perkembangan terbaru” kasus tersebut, termasuk mendalami motif pembunuhan 2 korban lainnya,

Motifnya belum kita ketahui pasti” ucap AKBP Ahmad Faisol,
Ke dua korban memang pernah kami terima laporan kehilangan dari masyarakat, dan kedua korban di duga dibunuh pelaku sekitar satu tahun yang lalu, jelasnya menambahkan,

Seiring terungkapnya korban lain’ kepolisian melakukan penggalian sumur tempat pengakuan tersangka SJ mengubur korban,

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, membenarkan hal tersebut, Sumur berlokasi tak jauh dari SMA 1 Batang Anai,

Seiring Pembongkaran, 1 korban Pembunuhan yang di duga dikubur di dalam Sumur rumah mulai terkuak, korban adalah SO(23) Yang dilaporkan menghilang sejak Januari 2024,

Sementara korban lainnya dikabarkan adalah AG(24) seorang mahasiswi yang juga merupakan teman sekampusnya korban SO dan SA,

Hingga berita ini diturunkan Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengembangan akan peristiwa yang menggemparkan Padang Pariaman beberapa hari ini.. (Red / Iqbal elang08)

Post Views: 6.318.