PROGRAM BANTUAN BOS AFIRMASI DAN KINERJA DIDUGA AMBURADUL
KOORDINATOR MENUDING KESALAHAN PEMERINTAH
MINGGU 26 JANUARI 2020| PENULIS ; BD | EDITOR; UMY
BERITAistana.com- Ngawi, sungguh pemerintah sangat peduli pada pendidikan rakyatnya dimana telah menggelontorkan banyak bantuan kepada institusi sekolah mulai dari tunjangan sertifikasi guru, dana BOS ( bantuan operasional sekolah).,KIP (kartu Indonesia pintar),BOS buku, Proyek DAK (dana alokasi khusus),BANTAH ( bantuan pemerintah), dan baru-baru digerojok dana BOS AFIRMASI dan BOS KINERJA.
BOS Afirmasi adalah program bantuan dana dari pemerintah pusat kepada sekolah dasar dan menengah yang berada didaerah tertinggal, sedang BOS kinerja adalah program bantuan dana kepada sekolah karena dinilai berkinerja baik.
Bantuan tersebut sesuai PERMENDIKBUD no. 31 tahun 2019 digunakan dengan peruntukan pembelian tablet kompiuter handphone untuk siswa, rumah belajar, dan jaringan daya yang mulai cair bulan Nopember 2019, kepada sekolah penerima.
Namun dari hasil investigasi wartawan banyak ditemukan dugaan ketidakberesan sehingga bisa saja program tersebut tidak sesuai tujuan.
Seperti halnya siswa belum mendapatkan fasilitas Tablet kompiuter Hp, sosialisasi, maupun pembelajaranya, bahkan ada sekolah SMPN yang sampai saat ini belum menerima piranti tersebut,” barangnya belum dikirim mas sampai sekarang ” kata salah satu guru senior di SMPN penerima Jumat 24/1/2020.
Untuk diketahui besaran dana BOS AFIRMASI adalah 24 juta Rupiah ditambah 2 juta Rupiah dikali siswa penerima disekolah, sedang BOS kinerja 19 juta rupiah ditambah 2 juta Rupiah kali semua siswa penerima.
Adapun peruntukanya yang 24 juta plot untuk pembuatan rumah belajar meliputi, satu laptop,satu tablet, satu perangkat kompiuter ( PC),perangkat proyektor, perangkay jaringan nirkabel dan perangkat penyimpanan exsternal/ hardisk, Kemudian yang 2 juta persiswa digunakan untuk pembelian Tablet.
” belum dibagikan kesiswa karena masih menunggu Diklat DARI MKKS ( musyawarah kerja kepala sekolah) sampai sekarang belum ada diklat” ujar kepala sekolah penerima bantuan dilain tempat.
Diperoleh keterangan juga bahwa harga tablet adalah Rp. 1.950.000, dengan merek Samsung dari pagu 2 juta perbiji.
SMPN penerima BOS kinerja tidak kalah amburadulnya,dimana sampai saat ini belum bisa membeli barang, ” wah kita juga sedih, uang masih metutuk,(menumpuk) karenena bantuan uang lebih dari 200 juta harus lewat ULP dengan pengajuan lebih dulu ke PPTK Dinas pendidikan, nah yang agak ruwet di PPPTK atau direktur BOS nya ini, tidak diproses-proses hingga mandeg seperti ini jadinya. ” ungkap kepala sekolah yang tidak mau namanya disebutkan.
Fajar Budhianto kepala sekolah SMPN 2 kasreman Padas yang mengaku sebagai koordinator BOS Afirmasi ketika ditemui disekolahnya semula mengaku sudah mengadakan diklat namun buru-buru merefisi keteranganya bahwa yang didiklat cuma sekolahnya, “iya kita adakan dirumah makan Notosuman Ngawi kota ” ujarnya sambil mengoperasikan tablet kompiuter Hp yang menurutnya dipinjam dari sekolah,tanpa menunjukan berita acara peminjaman, sedang bandrol harga pertablet menurutnya sekitar Rp. 1.995.000 selesih dengan sekolah lain walau dari penyedia jasa yang sama dengan speck barang sama pula.
Fajar yang mengaku sebagai anggota LSM tersebut, juga terkesan menyalahkan pemerintah dengan menyebutkan bahwa program BOS Afirmasi rancau ini merupakan kesalahan pemerintah yang tanpa persiapan matang. bersambung ( Bd)