SURABAYA – Wakil Ketua Komunitas Milenial Peduli Indonesia (Kompi) Surabaya, Dedy Mahendra, menilai periode kedua Pemerintahan Joko Widodo merupakan kesempatan bagi Presiden RI terpilih itu untuk memperkuat empat pilar demokrasi di Indonesia.
“Jika kita lihat, dari empat pilar demokrasi, eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pers, mungkin yang relatif lebih dipercaya masyarakat adalah pers. Saya sepakat dengan Pak Mahfud MD yang menilai bahwa saat ini pers kita yang masih bisa diandalkan,” kata Dedy usai acara talkshow “Community Talks” yang digelar oleh radio Mercury 96 FM, Surabaya.
Sejalan dengan pemikiran Mahfud MD, Dedy menilai tiga pilar demokrasi yang lain yaitu eksekutif, yudikatif, dan legislatif sudah buruk citranya di mata masyarakat.
“Sudah banyak anggota DPR yang tersangkut kasus korupsi, begitu juga eksekutif. Tiga Wali Kota Medan bahkan tiga kali berturut-turut terkena OTT oleh KPK,” ujar Dedy.
Wakil Ketua Kompi mengatakan bahwa Presiden Jokowi memiliki kesempatan dalam lima tahun ke depan untuk mendorong kinerja dan citra empat pilar demokrasi di Indonesia.
Dedy juga mengapresiasi Presiden Jokowi yang pada era pemerintahannya memberi kebebasan pers dalam berkarya dan menyuguhkan berita obyektif kepada masyarakat, terutama dalam kaitan memerangi berita bohong (hoaks).
Pria yang juga pengusaha startup itu mengapresiasi keberhasilan pers nasional dalam mengawal demokrasi dan mewartakan kebenaran yang layak diketahui masyarakat terkait dinamika politik di negeri ini.
Pula, Dedy mengingatkan, dalam menjalankan perannya menopang demokrasi, pers selalu dihadapkan pada berbagai tantangan yang mengancam idealisme.
“Ada pihak-pihak yang ingin menyimpangkan pers dengan iming-iming tertentu. Bahkan ada yang secara khusus membuat koran atau tabloid yang isinya hoax bahkan fitnahan politik. Itu tidak dapat dibenarkan. Di sini tantangan dunia pers kita ke depan,” terangnya.
Lebih lanjut, Dedy menjelaskan, pada titik inilah idealisme pers dibutuhkan untuk menjaga demokrasi tetap berjalan pada jalurnya.
“Pers Indonesia adalah pahlawan demokrasi bagi Republik ini. Pers bukan sekadar sebatas mendukung demokrasi prosedural, tapi demokrasi substansial,” kata Wakil Ketua Kompi, Dedy Mahendra.
Kamis 17 Oktober 2019
Editor : Warsito (Wnp)